Assalamulaikum WR WB ...
Pada Era kesultanan, Eumpe Nulu berada di dalam Wilayah Mukim IV sekarang berada di bibir pantai Lampuuk, Empe Lulu juga terkenal dongeng, tahayyul atau cerita rakyat. Sebagai berikut:
Menurut ceritera orang dahulu kala, ada seorang Perempuan bernama Nek Lulu (Nenek), yang pada suatu hari merasa kehausan yang luar biasa; suami dan para tetangganya menguras sampai kering sumber air dalam radius beberapa mil, tetapi setelah meminum habis air yang mereka bawa, Eumpe Lulu tetap saja merasa haus. Maka berdoalah sang nenek untuk meminta diberi air lebih banyak. Tak lama kemudian, hujanpun turun dengan lebatnya. Ia meminum semua air hujan seberapa saja yang turun ke Bumi. Sambil meminum air hujan, sang nenek berjalan ke arah laut, lalu lenyap atau berubah menjadi gunung. Sejak itulahlah disebut Gunung dan kawasan Eumpe Lulu (Nulu).
Dekat gunung ini sering juga terdengar suara guntur (petir). Terkadang sang nenek juga sering menggoyangkan bukit (gunung) ini
sehingga sering terjadi seperti bergetar. Keturunan sang Nenek (Eumpe
Nulu) masih Ada sampai sekarang (Snouck Hurgronje) dan di antara mereka
selalu terdapat seorang perempuan memiliki keampuhan meminta hujan pada
musim kemarau, dia pergi ke tepi laut (pantai) diiringi penduduk kampung
disekitarnya, bila ia telah tiba di pantai ia berubah seperti orang
kemasukan (kerasukan) dan berperilaku seperti perempuan gila.
Matanya
seperti mencuat keluar dan ia mencoba menceburkandiri (lompat) ke laut,
seperti leluhurnya yang telah berubah menjadi bukit batu, tetapi semua
orang mencegahnya, kebanyakan apa yang di ucapkannya ketika
kemasukan (kerasukan) itu tidak dapat dimengerti, tetapi tak lama dia
akan memberikan perintah yang harus segera dilakukan. umpamanya ia
mengatakan bahwa Kerbau atau kambing harus dkurbankan, kenduri
diselenggarakan dan semacamnya. Menurut masyarakat Aceh boleh dikata ia
selalu berhasil mendatangkan Hujan.
Walaikumsalam wr wb
Admin
Walaikumsalam wr wb
Admin
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !